Berbuat kesalahan itu kekurangan manusia, namun belajar dari kesalahan itu kelebihan manusia....

Kamis, 09 Juni 2011

Studyba ke Udayana Bali dan Kunjungan Industri


Acara kami dimulai Tanggal 30 juni -3 Juli, Ahir pendaftaran& pelunasan 27 jun Kontribusi Cuma Rp 420.000(bisa DP).
Fasilitas:
Sertifikat, Konsumsi prasmanan 8X, hotel kelas bisnis, Bus kelas bisnis,6 tempat wisata+bonus ke musium pemasaran pertama di dunia lokasi di bali&pengetahuan menarik.
Segera daftar ke Stand Pendaftaran HIMMAN-FE Samping R17, info legkap tlp/sms ke 085648633321 a/n syafi’udin atau kunjungi website kami di www.himman.co.cc atau www.himman.tk. Ingat peserta terbatas……….!!!!!!
Kunjungan Indutri
Lokasi:
Bursa Efek Indonesia yang terletak di surabaya, kemudian dilanjutkan ke PT. Sampoerna yang terletak di rungkut surabaya.
Selain itu studybanding kami lakukan di Universitas Udayana Bali yang kemudian dilanjutkan ke witasanya meliputi:
Tanah Lot

Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.
Bedugul

merupakan salah satu tempat/objek wisata Bali yang menawarkan keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara Internasional (Airport) Ngurah Rai. Ada beberapa tempat/objek wisata yang sayang sekali untuk dilewatkan, apa saja itu?
1. Objek wisata Danau Beratan

Pura Ulun DanuDanau Beratan merupakan salah satu objek wisata di Bedugul yang sayang kalau Anda lewatkan. Cuaca yang sejuk di siang hari membuat Anda merasa nyaman untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau Beratan. Untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau, Anda bisa menyewa kapal boot dan sampan. Sangat cocok bagi Anda dan keluarga atau bersama pasangan Anda untuk menikmati keindahan alam di sekitar danau Beratan.

Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar – Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.

Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
2. Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali

Kebun Raya Eka Karya BedugulSurga…itulah kesan pertama ketika Anda menginjakkan kaki di Kebun Raya Eka Raya. Rasa penat, capek, stres, atau rasa beban berangsur-angsur akan hilang bila sudah memasuki area kebun raya Eka Karya ini. Lokasinya tidak jauh dari Danau Beratan, sekitar 2 km. Jarak tempuh sekitar 2 jam atau 70 km dari Denpasar atau 40 km dari Singaraja dengan perjalanan darat. Untuk masuk ke wilayah kebun raya Eka Karya, Anda akan dikenakan tarif. Berdasarkan PP RI No. 75/2007, tarif masuknya adalah :

1. Tiket pengunjung/orang : Rp. 7.000,-

2. Tiket parkir roda 2 : Rp. 3.000,-

3. Tiket parkir roda 4 : Rp. 6.000,-

4. Tiket parkir roda 6 : Rp. 12.000,-

5. Tiket mobil masuk : Rp. 12.000,-

Tarif sudah termasuk asuransi PT. Jasaraharja Putera dan kontribusi ke Pemda Tabanan.

Kebun ini didirikan pada 15 Juli 1959, pada awalnya Kebun Raya Eka Karya Bali hanya diperuntukkan bagi tumbuhan jenis coniferae. Seiring dengan perkembangan dan perubahan status serta luas kawasannya, kebun yang berada pada ketinggian 1.250 – 1.450 mdpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia. Luas kawasan Kebun Raya semula hanya 50 ha, tetapi saat ini luas kebun raya menjadi 157,5 ha.
Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.

Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Nusa Dua

Nusa Dua merupakan sebuah enklave berisi resor besar internasional berbintang 5 di tenggara Bali. Terletak 40 kilometer dari Denpasar, ibukota provinsi Bali.

Nusa Dua adalah lokasi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim 2008 antara 3 Desember dan 14 Desember 2007.
Enklave Nusa Dua di utara adalah Tanjung Benoa yang berisi sedikit hotel eksklusif dan desa Benoa. Sebuah wilayah multi-denominasional, Tanjung Benoa memiliki sebuah masjid, dan tempat ibadah Cina dan Hindu di dekatnya. Banyak pasir pantai tersapu ke laut akibat penambangan karang penahan untuk bahan pembangunan.
Sukowati

Pasar Sukowati terletak di kabupaten Gianyar hanya berjarak 30 km dari Denpasar. Pasar ini menyediakan banyak sekali cenderamata oleh-oleh khas Bali dengan jenis produk dan harga yang variatif. Pasar ini juga menyediakan kerajinan tangan yang khas dan lukisan yang bertemakan Bali.

Sayangnya pasar ini kurang terkelola dengan baik sehingga terkesan semrawut dan kurang nyaman bagi pengunjung. Terlalu banyak pedagang yang berjualan memberikan kesan persaingan dagang yang terasa sangat jelas diantara para pedagangnya. Denah lokasi juga tidak dirancang dengan baik sehingga banyak kios yang sepi pembeli karena berada terlalu di dalam dan di ujung kios lain sehingga tidak ada pengunjung yang melewatinya.
Pasar Sukowati bisa dibilang menyediakan jenis oleh-oleh yang paling lengkap mulai dari pakaian, tas , asesoris dan lukisan bisa ditemukan di sini. Tapi kita harus pandai melakukan tawar menawar karena harga yang dibuka oleh pedagang biasanya sangat mahal. Karena kita tidak tahu harga pasaran barang yang kita inginkan bisa-bisa kita merasa tertipu karena harga yang ditawarkan di Pasar Sukowati terlalu mahal sekalipun bisa ditawar.

Pedagang yang terkesan terlalu sadis karena menawarkan barang dagangannya terlalu mahal menjadikan Pasar Sukowati lambat laun kurang diminati. Biasanya yang datang ke sini hanya turis yang baru pertama kali ke Bali. Di Pasar Sukowati ini juga tidak saya temukan seorang turis asing pun, disayangkan tempat ini kurang diperhatikan dan tidak dikelola dengan baik padahal Pasar Sukowati memiliki potensi yang bagus karena banyak menawarkan hasil kerajinan tangan dan cenderamata khas Bali yang merupakan produksi lokal asli Bali.

Joger

Joger Bali seakan sudah menjadi legenda merek perkaosan di Bali pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Hampir bisa dipastikan, semua orang di Indonesia, khususnya mereka yang sudah pernah melancong ke pulau Dewata Bali pasti mengetahui merek kaos ini. Mungkin kalau dibuat semacam acara Kuis Family 100 dan pertanyaannya adalah Apa yang terlintas dibenak Anda tentang merek kaos Indonesia? Pasti jawaban pertama adalah Joger!

Joger adalah produk kaos asli Bali yang hanya dijual di pulau Bali dan hanya menempati satu toko di kawasan Kuta. Sang pemilik yang bernama Joseph Theodorus Wulianadi memang mengonsep penjualan kaosnya ini dengan strategi semacam itu. Dia tidak mau membuka Joger di kota lain selain Kuta. Jangankan kota lain, ditempat lain dikota yang sama yaitu Kuta saja dia juga tidak mau. Harapannya bisa ditebak, agar merek kaos pabrik kata-kata asli Bali ini bersifat ekslusif dan sulit dipalsukan.

Adalah omong kosong kalau ada yang mengaku mendapatkan kaos ini di pasar Klewer Solo misalnya. Juga sama bullshitnya kalau ada yang mengaku membeli kaos ini di Ancol Jakarta. Pokoknya kalau mau kaos Joger Bali, ya belinya harus di Kuta Bali.

Ada satu slogan kata-kata yang begitu menancap dibenak saya kalau melintas depan toko Joger, yaitu: INI TEMBOK JOGER, BUKAN TEMBOK BERLIN. Hehe..Nih kata-kata memang sarap tenan. Sejak saya mengunjungi toko ini pertama kali waktu acara rekreasi SMA kelas 3 tahun 1997, sampai sekarang tulisan itu masih bisa membuat saya cengar-cengir geli. Ya iyalah itu memang temboknya Joger, bukan tembok siapa-siapa! Gokil abis tulisan itu :)

Lokasi toko Joger Bali terletak di jalan Raya Tuban Kuta. Hanya berjarak sekitar 4 km dari bandara Ngurah Rai Bali. Posisinya sangat strategis berada persis di persimpangan jalan Utama yang padat dilalui lalu lalang kendaraan. Posisinya yang berseberangan dengan hotel Ratna yang menyasar tamu domestik dan supermarket Supernova menambah pas lokasi itu. Maka bisa dibayangkan, untuk toko sekaliber Joger, dengan luas areal bangunan yang tidak terlalu besar itu, yang namanya kemacetan lalu lintas kerap terjadi. Coba saja melintasi daerah sana sekitar sore hari menjelang sunset, apalagi pas hari sabtu atau minggu. Wadooww..Gak kuat mak! Macet puol!

Saya mungkin bisa memahami betapa Pak Joseph ini sebenarnya puzing tujuh keliling memikirkan gimana caranya mengatasi keruwetan ini. Serba salah memang. Mau merperluas bangunan kayaknya sudah gak mungkin. Disana sudah sangat crowded bangunannya. Lagian harga tanahnya pasti mahal minta ampun. Tidak diperluas yang ada ya yang kayak gini nih, zuper crowded.

Daripada memikirkan keruwetan lalu lintas didepan kantornya itu, bagi kita para konsumennya mending cukup ‘unjuk rasa’ aja ke dia kalau harga kaosnya itu mahal banget. Bandingkan sendiri saja deh dengan kaos merek lain. Tapi bagaimanapun, dari sisi bisnis, kita patut mengacungkan jempol buat dia. Mungkin memang itu salah satu keberhasilan strategi bisnis Joger, bisa menjual dengan harga tinggi karena keekslusifan produk yang mereka pasarkan.
Musium Marketing

Buku Marketing 3.0: From Products to Customers to the Human Spirit karya Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan kini dibadikan di Museum of Marketing 3.0 Ubud Gianyar.

Ahli marketing Hermawan Kertajaya mengatakan Puri Ubud mendukung penuh gagasannya itu dan telah mewujudkan sebuah museum marketing yang lokasinya berada di Museum Puri Lukisan Ubud. “Museum akan diresmikan 27 Mei ini bersamaan dengan ulang tahun Philip Kotler,” kata Hermawan kemarin.

Buku Marketing 3.0: From Products to Customers to the Human Spirit ini menjabarkan bagaimana marketing atau pemasaran bergerak melampaui pikiran dan hati konsumen.
Menurut Hermawan pemasaran seringkali memiliki konotasi yang buruk dari kegiatan promosi sebuah produk dengan tujuan akhir untuk menghasilkan keuntungan.

Berusaha untuk memperbaiki citra tersebut, buku ini berisikan penjabaran tentang marketing spiritual dan bisnis yang simpatik. Judul ikonik “3.0” menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran sepatutnya bergerak maju melampaui era rasional (1.0) dan emosional (2.0) menuju era marketing spiritual (3.0) karena konsumen mengidamkan pelaku pemasaran atau marketing yang bertanggung jawab.

Saat ini buku tersebut telah diterjemahkan di 21 negara di kawasan Eropa, Amerika Selatan dan Asia, yang merefleksikan penerimaan khalayak secara universal di seluruh dunia. Lebih jauh, buku ini telah diperkenalkan dan menerima banyak pujian di kawasan Timur Tengah.

Keluarga Puri Ubud yang mendorong terwujudnya museum ini merupakan pendiri dan menjadi tuan rumah museum marketing spiritual yang berada di areal Museum Puri Lukisan. Hal ini kian menguatkan Ubud sebagai daerah tujuan wisata budaya, perdamaian dan spiritualitas.

Tokoh Puri Ubud yang juga Bupati Gianyar Tjok Raka Ardhana Sukawati atau dikenal dengan Cok Ace mengatakan Ubud sejak lama telah berupaya meningkatkan semangat kemanusiaan seperti yang telah ditunjukkan asosiasi seniman Pita Maha. Kini kiprah itu telah diabadikan melalui Museum Puri Lukisan dan menambah sejarah baru dengan berdirinya Museum Marketing 3.0.

Pada mulanya, pariwisata di Ubud hanya menjadi kegiatan sampingan dari berbagai peristiwa budaya di sana. Desa internasional itu kemudian dikenal sebagai pusat budaya dan seni Bali.

Sebuah transformasi yang terjadi di daerah itu, sebagian besar melalui aplikasi prinsip yang sama yang sekarang dikenal dengan sebutan Marketing 3.0. Hal ini berawal saat Tjokorda Gde Raka Sukawati, kakanda dari mendiang Raja Ubud – Tjokorda Gde Agung Sukawati, mengundang seorang pelukis dan musisi asal Jerman, Walter Spies untuk datang ke Ubud dan kemudian membawa rombongan penari Bali ke ajang International Colonial Exposition pada tahun 1931, yang membawa pada berkembangnya kesadaran akan keberadaan Bali pada tingkat internasional.

Cok Ace menjelaskan Ubud pada 2004 terpilih sebagai tempat pelaksanaan konferensi pertama Quest of Global Healing, yang didukung keluarga Puri Ubud dan juga pendiri
Agung Rai Museum of Art yang dihadiri oleh pemenang hadiah Nobel, Desmond Tutu.

Popularitas Ubud kemudian ditambah lagi oleh film dan novel karya Elizabeth Gilbert “Eat, Pray and Love”, yang menceritakan pertemuan Elizabeth dengan I Ketut Liyer, seorang seniman lukis Bali yang kemudian menjadi seorang penyembuh.

Bahkan baru-baru ini Ubud terpilih menjadi kota terbaik di Asia versi CondeNast Traveller’s Reader Choice 2009. “Spirit seni, budaya, dan agama yang sangat kental menjadi daya tarik Ubud dan tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya,”

HTML Comment Box is loading comments...